Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, taufiq dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan review mengenai jurnal ini.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Tulisan ini berisi hasil riview penulis
terhadap jurnal:
Judul :
“Arah Pengembangan Dakwah Melalui Sistem Komunikasi Islam”
Tahun : 2016
Penulis : Hasyim Hasanah
Vol & hal : Vol. 4 No. 1 hal.
131-156
Email : hasyimhasanah_82@yahoo.co.id
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/komunikasi/article/viewFile/2910/2081
Latar
Belakang Penelitian
Akibat
semakin berkembangnya arus globalisasi, teknologi dan informatisasi serta
semakin tingginya kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka
kecenderungan studi komunikasi dalam kegiatan keagamaan marak dilakukan dalam
lini kehidupan, khususnya dakwah islamiyah. Dalam kondisi ini manusia
memerlukan strategi pertahanan diri agar tugas kehalifahan dapat diemban dengan
baik. Salah satu strateginya yaitu dengan mengembangkan keilmuan dakwah Islam
melalui komunikasi. Dakwah dalam kacamata komunikasi merupakan sebuat aktifitas
menerangkan, menyampaikan pesan ajaran Islam secara kaffah, sehingga orang yang
diberi pesan dan informasi dapat terpengaruh dan selanjutnya dapat merubah
perilakunya secara islami.
Berawal
dari realitas yang terjadi secara subtantif materi sistem komunikasi Islam
belum tertata secara baik, pada ranah teoritis, metodologis dan pokok-pokok
kajiannya pula, maka peneliti menarik untuk melakukan penelitian dengan pokok
persoalan arah pengembangan dakwah melalui sistem komunikasi Islam.
Tujuan
Penenlitian
Secara
teoretis penelitian ini diharapkan dapat melengkapi informasi ilmiah tentang
pengembangan Dakwah melalui Sistem Komunikasi Islam. Manfaat praktis bagi
Fakultas dakwah dan komunikasi, khususnya jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dapat menentukan arah pengembangan dakwah, mengembangkan sistem
komunikasi sebagai acuan menyusun kebijakan pengembangan kurikulum berbasis
system, serta memasukkan struktur matakuliah pada Fakultas Dakwah dan
Komunikasi.
Metode
Penelitian
Peneliti
menggunakan metode library research dengan tekhnik analisis model interaktif.
Pembahasan
1. Konstruksi
ilmu pengetahuan
Peneliti
menerangakn, diantara cara memahami konstruksi suatu ilmu pengetahuan adalah
dengan menggunakan pendekatan paradigmatik. Kemudian pengertian paradigm
sendiri merupakan suatu pandangan yang mendasar dari ilmuan tentang apa yang
menjadi pokok persoalan yang semestinya oleh suatu cabang ilmu pengetahuan.
Sedangkan menurut dalam buku Manajemen Proyek dan Konstruksi karya Istimawan
Dipohusudo dijelaskan, arti tekstual konstruksi sendiri merupakan tahapan
proyek terbesar baik dari ruang lingkup kegiatan maupun pembiayaannya. Sehingga
kegiatan konstruksi mencakup berbagai praktek manajemen yang harus dipelajari
dan dan dipersiapkan secara detail sejak sebelum dimulainya kegiatan. Sehingga
jika diartikan secara kontekstual berartihal pokok untuk mengatur suatu ilmu
pengetahuan.
Maka disadari
atau tidak, dalam perkembangan suatu ilmu pengetahuan termasuk disini ilmu
komunikasi, akan senantiasa muncul suatu spesialisasi fokus kajian dan
metodologi yang digunakan. Upaya memahami suatu teori dalam ilmu-ilmu sosial
dapat dilakukan dengan cara memahaminya pada tiga dimensi yaitu pada tingkat
analisa utamanya, asumsi-asumsi dasar yang melatar belakanginya, dan pokok
perhatian yang menjadi titik tekan kajiannya. Ketiga dimensi tersebut
sebagai satu kesatuan dalam mengkonstruksi sebuah teori.
2. Komunikasi
Islam berbasis Ilmu Dakwah
Tujuan
komunikasi dalam ilmu dakwah memiliki tiga dimensi. Pertama, tujuan awal dimana
tujuan dari proses komunikasi dakwah itu adalah tersampaikannya pesan dakwah,
terjadi pemahaman pesan dakwah selanjutnya terjadinya perubahan pemikiran,
sikap dan prilaku dari komunikan. Kedua, tujuan sementara dimana tujuan ini
hanya difokuskan pada perubahan kehidupan selama di dunia saja. Adapun yang
hendak dicapai dari tujuan komunikasi dakwah itu sendiri mencakup dua tujuan
diatas sampai pada tujuan akhir dimana adanya kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Menurut
Peneliti, sebagai wujud dari aktivitas dakwah, proses komunikasi Islam yang
terjadi di masyarakat melibatkan dua dimensi besar yaitu kerisalahan dan kerahmatan.
Dimensi kerisalahan menyangkut upaya penyampaian pesan secara
benar dan sempurna (efektif dan efisien), sedangkan dimensi kerahmatan yaitu
mencakup pengaplikasian nilai-nilai kebenaran dan keshalihan. Pada tingkatan
penyampaian pesan islami target utamanya adalah agar manusia lebih mengetahui,
memahami, menghayati dan mengamalkan Islam sebagai pandangan hidup, sehingga
penyampaian pesan tersebut dapat berujung pada perubahan perilaku manusia
kearah yang makin islami.
Sedangkan
Menurut Sumijati dalam buku Pengartar Lengkap Ilmu Komunikasi Filsafat dan
Etika Ilmunya Serta Perspektif Islam karya Rachmat Kriyantono dijelaskan bahwa,
ada dua dimensi komunikasi dakwah, yakni menyampaikan kebenaran atau dimensi
kerisalahan (bi ahsan al-qoul) yang dasarnya adalah QS. Al-maidah, 5: 67
dan QS. Ali Imron, 3: 104. Kemudian dimensi yang kedua adalah
dimensi pengaplikasian nilai kebenaran dan kerahmatan (bi ahsan al-‘ahmal)yang
berdasarkan QS. Al-Anbiya’, 21: 107. Menyeru kebajikan dapat menjadi stimulus
kepada komunikator untuk selalu ingat esensi pesan kebajikan yang disampaikannya
kepada orang lain.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, komunikasi Islam yang berbasis ilmu
dakwah merupakan kegiatan atau proses internaliasai, transmisi, difusi dan
transformasi guna mencapai tujuan dakwah yaitu dalam rangka mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
3. Arah
pengembangan Dakwah
Arah pengembangan
dakwah Islam secara teoritis meliputi tiga bahasan utama yaitu sosiologi,
psikologi dan komunikasi. Sebagai
sebuah sistem kegiatan, dakwah merupakan sistem penjelas yang proporsional
mencermati perilaku keberagamaan umat menyangkut empat hal yaitu irsyad,
tabligh, tamkin/tathwir dan tadbir. Mengacu
pada empat hal tersebut Sukriadi Sambas merangkum menjadi dua
kegiatan sistem dakwah, pertama irsyad dan tabligh
Islam sebagai bagian integral dari da’wah bi ahsani al aq-wal (dakwah
yang banyak menggunakan lisan), kedua takwim dan tadbir
Islam sebagai bagian dari da’wah bi ahsani al
a’mal (dakwah dengan tindakan nyata atau perbuatan) (Arifin,
2006: 2-3).
4. Sistem
Komunikasi Islam
Secara
ringkas dapat dikatakan bahwa sistem komunikasi Islam merupakan upaya
sistematis meletakkan informasi pesan dakwah yang dilandaskan pada nilai-nilai
ajaran Islam, sehingga dapat mempengaruhi pola sikap dan perilaku yang mengarah
pada pola sikap dan perilaku islami. Sedangkan Seperti yang telah disinggung sebelumnya pada Pengantar Ilmu Komunikasi, terminologi komunikasi berasal dari kata communicare
yang berarti “untuk membuat kesamaan” atau “untuk berbagi”. Dalam bahasa Latin
disebut dengan communicationatau communis yang
artinya “sama”.
5. Konsep
Dasar Sistem Komunikasi Islam
Konsep
dasar sistem komunikasi Islam berasal dari adanya hubungan dan pola interaksi
sosial yang terbina dari umat. Hal ini lahir sebagai bentuk kesadaran pola
hubungan komunikasi yang berdasar dari pola tingkah laku yang bersumber dari
ajaran Islam (al-Qur’an dan al-Hadits). Untuk dapat menyusun pesan dalam proses
komunikasi yang berlangsung didalam kegiatan dakwah islamiyah, maka perlu
adanya kesadaran mentransformasikan dan difusi nilai ajaran Islam dalam
perilaku sehari-hari.
Dengan
demikian ciri mendasar dari sistem komunikasi ini terlihat adanya interpedensi
atau komponen yang saling berkaitan; tercapainya output kegiatan yang sesuai
dan konsisten dengan tujuan utamanya; adanya totalitas atau kesatuan eksistensi
masing-masing komponen sistem yang terstruktur dengan jelas melalui unsur dan
perangkat sistemnya.
6. Pengembangan
dakwah melalui sistem komunikasi Islam
Sistem
komunikasi Islam dalam kegiatan dakwah pada dasarnya berkaitan dengan
sistem-sistem disekitarnya yautu sistem sosial, sistem budaya, bahkan sistem
politik. Itu artinya bahwa corak sistem komunikasi Islam yang berkembang di
masyarakat sangat ditentukan oleh corak, bentuk dan keragaman masyarakat
muslim. Namun yang menjadi fokus kajian sistem komunikasi Islam adalah
perkembangan sekompleks apapun komuniatas masyarakat muslim tidak dapat merubah
pondasi filosofis doktrin ajaran Islam yaitu menjadikan Islam sebagai tuntunan
dan pandangan hidup bagi umat manusia, sehingga umat dapat senantiasa mengarahkan
hidupnya kepada perilaku yang makin islami.
Pengembangan
dakwah selanjutnya adalam pengembangan dimensi kerahmatan, sebagai upaya terus
menerus untuk membuktikan validitas Islam yang telah diklaim sebagai Islam
rahmatan lil ‘alamin, maka bentuk dimensi dakwah dalam hal ini adalam
menjabarkan nilai-nilai Islam secara normatif dengan mengoptimalkan fungsi
lembaga dan organisasi komunikasi dakwah.
7. Implikasi
Sistem Komunikasi Islam bagi Dakwah Islamiah
Salah
satu implikasi yang dapat diperoleh dari sistem komunikasi yang Islam secara
epistimologis berkaitan dengan kemapanan keilmuan menyangkut bagaimana batasan
dan cara mengetahui sistem komunikasi Islam, dengan kata lain mempersoalkan
objek materia dan forma sistem komunikasi Islam dalam dakwah. Yang kedua dalam
ontologis keilmuan sistem komunikasi Islam, hal ini berarti mendasarkan pada
apa-apa saja yang harus diketahui dan dipelajari, dengan kata lain
mempersoalkan pembidangan, rincian disiplin sistem komunikai Islam serta
metodologi yang digunakan untuk pengembangan dakwah melalui sistem komunikasi
Islam. Ketiga berkaitan dengan axiologis yaitu kemanfaatan sistem komunikasi
Islam dalam Kegiatan Dakwah Islamiyah.
Selanjutnya
implikasi yang terbentuk dalam kemanfaatan sistem komunikasi islam atau dakwah
melahirkan alternatif problem solving dalam menyelesaikan
problem kemasyarakatan melalui sistem komunikasi Islam baik dengan
memanfaatkan sistem pers dakwah maupun sistem teknologi dakwah secara integral
dan komprehensif.
Kesimpulan
Dari
jurnal di atas, dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan bentuk komunikasi yang
dipergunakan oleh agamawan dengan memaknai bahwa pentingnya keberadaan dakwah
dalam keberlangsungan umat dan kehidupan manusia sepanjang masa. Dakwah dalam
konteks komunikasi Islam adalah strategi atraktif-persuasif.
Artinya kegiatan penyampaian pesan dikemas semenarik mungkin dengan gaya dan
model inovatif, melalui aktifitas nyata dalam dimensi tabligh,
sehingga membawa dampak positif bagi akselerasi penyebaran agama
serta perkembangan kuantitas umat Muslim secara nyata. Implikasi dakwah dalam
konsep komunikasi Islam, berarti merumuskan konsep sistematisasi dakwah
islamiah dalam fremwork sistem komunikasi Islam, melibatkan
kerangka kerja sistem komunikasi Islam. Penelitian ini secara
teoretis diharapkan dapat melengkapi informasi ilmiah tentang pengembangan
Dakwah melalui Sistem Komunikasi Islam.
Demikian
review jurnal yang telah dipaparkan oleh penulis, semoga dengan adanya tulisan
pembaca semakin mudah untuk memahami jurnal “Arah Pengembangan Dakwah Melalui
Sistem Komunikasi Islam” yang ditulis oleh Hasyim Hasanah. Karena dengan adanya
jurnal ini, pembaca juga lebih bisa fokus terhadap masalah yang dicari yaitu
mengenai arah pengembangan dakwah melalui system komunikasi Islam.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Daftar Pustaka
Dipohusudo,
Istimawan, 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi, Yogyakarta:
Kanisius.
Kriyantono,
Rachmat, 2019. Pengartar Lengkap Ilmu Komunikasi Filsafat dan Etika Ilmunya
serta Perspektif Islam, Jakarta: Prenada Media.
Purba, Amir, dkk, 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi, Medan: Pustaka
Bangsa Press.
0 Komentar